Sabtu, 16 Januari 2021

IKHLAS, SABAR, PEMAAF


Pada umumnya, kita semua dapat lebih sabar, ikhlas, dan menjadi pemaaf di saat kita diuji oleh Allah Swt. dengan berbagai hal yang menyenangkan.
Akan tetapi, saat diuji dengan kejadian yang tidak menyenangkan, seperti kesulitan hidup dan kehilangan sesuatu yang kita cintai, maka kebanyakan dari kita akan sulit menerimanya. Ujian kesulitan, kehilangan, kekurangan, musibah penyakit, atau kemiskinan adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini. Setiap orang pasti memiliki bermacam-macam masalah dan aneka kesulitan. Tingkatan ujian dan masalah itu pun juga berbeda-beda.
Nah, selanjutnya tinggal bagaimana caranya kita mengatasi berbagai masalah dan kesulitan itu.
Bagaimana caranya? Kuncinya ada pada keikhlasan hati, kesabaran jiwa, dan pribadi yang pemaaf. Allah Swt. telah mengajarkan ketiga hal ini
melalui ayat-ayatnya. Rasulullah juga telah memberikan contoh yang nyata.

Sebelum mengetahui arti dari ikhlas, sabar, dan pemaaf, alangkah baiknya kita membaca dalilnya terlebih dahulu

πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ

Membaca Alquran surah Annisa ayat 146 Al-baqarah ayat 153 dan ali imron ayat 134



A. IKHLAS
    1. Pengertian
        Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih. Adapun menurut istilah, ikhlas adalah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal

    2. Dalil
        Q.S. An-Nisa/4: 146

Artinya:   
 “Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." (Q.S. an-Nisa/4: 146)




    3. Aplikasi/Penerapan
        Perilaku ikhlas sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. An-Nisa 146 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:       
a. Gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain;
b. Ikhlas dalam beribadah, semata-mata karena Allah Swt.;
c. Tidak mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain;
d. Selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku;
e. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil;
f. Tidak menghitung-hitung apalagi mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah
diberikan kepada orang lain.
    
B. SABAR
     1. Pengertian
        Sabar berasal dari kata "sobaro-yasbiru" artinya menahan. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya secara syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan sebagainya.

     2. Dalil
        Q.S. Al-Baqarah/2: 153

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar"

        
    3. Aplikasi/Penerapan
        Perilaku sabar sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. al-Baqarah/2: 153 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut.

a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt.
1) Ketika mendengar azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah;
2) Ketika bel berbunyi segera masuk kelas untuk mengikuti pelajaran;
3) Saat orang tua memanggil, segera menghadap dan menemui agar tidak mengecewakannya.

b. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt.
1) Ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-teman yang bersekongkol untuk membolos;
2) Saat diajak tawuran segera menolak dan menjauhi teman-teman yang mengajaknya;
3) Tidak cepat marah dan main hakim sendiri.

c. Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah
1) Ketika terkena musibah sakit tidak mengeluh dan tidak putus asa untuk berusaha mencari obatnya;
2) Ketika terkena musibah tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah dan orang lain.


C. PEMAAF
     1. Pengertian
        Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orangn lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasanya. Dalam bahasa Arab sikap pemaaf disebut Al-'afw yang juga memiliki arti bertambah (berlebih), penghapusan, ampun, atau anugerah.        
         

    2. Dalil
        Q.S. Ali Imran/3: 134


Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”


    3. Aplikasi/Penerapan
        Perilaku pemaaf sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. Ali-Imran/3: 134 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan:
a. Memberikan maaf dengan ikhlas kepada orang yang meminta maaf;
b. Meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat;
c. Tidak memendam rasa benci dan perasaan dendam kepada orang lain

Setelah kamu dapat membaca dan memahami isi kandungan Q.S. an-Nisa/4:146, Q.S. al-Baqarah/2: 153 dan Q.S. Ali-Imran/3: 134 dengan lancar, ibu harapkan kamu harus bisa menΞΌnjukkan sikap Ikhlas, Sabar dan Pemaaf dalam kehidupan sehari-hari.



Selamat Belajar soleh-solehahku,,,,,😊😊😊


TUGAS:

Membaca Q.S. An-Nisa ayat 146, Q.S. Al-Baqarah ayat 153, dan Q.S. Ali Imran ayat 134 dengan fasih dan benar. Direkam kemudian dikirimkan ke Google Classroom.











1 komentar:

Muamalah dan Riba

  Muamalah adalah aktivitas perbuatan manusia dalam melakukan interaksi dengan sesama manusia. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk...