Senin, 27 Juli 2020

PEMETAAN MATERI KELAS 8


PEMETAAN MATERI 
PAI DAN BUDI PEKERTI
KELAS VIII
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Kelas/

Semester

Materi Pokok

VIII / Ganjil

1.    Q.S. Al-Furqān/25: 63, Q.S. Al-Isrā’/17: 26-27 dan Hadis terkait tentang rendah hati, hemat, dan hidup sederhana.

2.    Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT.

3.    Bahaya mengonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran.

4.    Tata cara salat sunah berjemaah dan munfarid.

5.    Tata cara sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.

6.  Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Bani Umayah.

JUMLAH

VIII / GENAP

1.    Q.S. An-Nahl/16: 114 dan Hadis terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari.

2.    Beriman kepada Rasul Allah SWT.

3.    Perilaku gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama.

4.  Puasa wajib dan sunah.

5.    Makanan dan minuman yang halal dan haram.

6.    Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan  masa Abbasiyah.




Tamansari,      Juli   2021

Guru Pendidikan Agama Islam

 

 

An An Siti Farihah, M. Pd

 






Jumat, 24 Juli 2020

HAJI DAN UMROH



Kabah di Masjidil Haram

        Simaklah gambar tersebut, jutaan umat Islam memadati seputar Ka'bah setiap saat untuk memenuhi panggilan Allah berupa haji dan umroh. Apakah haji itu? Apakah umroh itu? apakah perbedaan antara haji dan umroh? bagaimana tata cara pelaksanaan haji dan umroh?  Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut mari kita ikuti pembelajaran berikut ini.

        Rukun Islam yang terakhir adalah naik haji ke Baitullah. Maksudnya adalah berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji ditentukan kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa yaitu mempunyai bekal yang cukup untuk pergi dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya. Sama halnya dengan umrah yang dapat dilakukan pada bulan- bulan lain selain bulan Zulhijah.
Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang di dalamnya terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah, serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah swt. Surah A1 Baqarah Ayat 125.


Bagaimana suasana saat ibadah haji? kita simak video berikut



Pengertian Haji dan Umrah

        Pengertian haji menurut bahasa (etimologi) adalah pergi ke Baitullah (Kakbah) untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah swt.
Pengertian haji secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ke tanah suci (Mekah), melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang Arafah serta melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji di bulan Zulhijah.
Pengertian umrah menurut bahasa (etimologi) yaitu diambil dari kata “i’tamara” yang artinya berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya adalah berkunjung ke Baitullah (Masjidil Haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan memenuhi syarat tertentu yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.

Hukum Haji dan Umrah

Hukum melaksanakan haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu, sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97.yang artinya.
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahin, barang siapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).

Sebagai ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah artinya baik untuk dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis Nabi Muhammad saw. menyatakan sebagai berikut.
Artinya: Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah “tatawwu.” (A1 Hadis)

Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukannya lebih utama daripada meninggalkannya karena tatawwu mempunyai ganjaran pahala.

Syarat, Rukun, Wajib, serta Sunah Haji dan Umrah

Syarat Haji

Syarat wajib haji adalah mampu (kuasa), Islam, berakal, balig, merdeka, ada bekal, dan aman
dalam perjalanan.

Rukun Haji

Rukun haji adalah sebagai berikut.

Ihram

Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat (batas-batas yang telah ditetapkan).
Miqat ini dibagi dua yaitu:

  1. miqat zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Maksudnya, hanya pada masa itulah ibadah haji bisa dilaksanakan.
  2. miqat makani yakni, batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat. Miqat makani dibagi
    ke dalam beberapa temjat yaitu sebagai berikut.

    • Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat ihram dihitung sejak keluar dari Mekah.
    • Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai sejak mereka sampai di Dzulhulaifah (Bir Ali).
    • Bagi orang dari Syam, Mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka ketika sampai di Juhfah.
    • Bagi orang yang datang dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah mereka sampai di bukit Qarnul Manazil.
    • Bagi orang dari India, Indonesia, dan negara yang searah memulai ihram setelah mereka berada di bukit Yalamlam.
    • Bagi orang yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram dimulai dari Dzatu Irqin.

Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelintirnya matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.

Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat sebagai berikut.

1) Suci dari hadas dan najis baik badan maupun pakaian.
2) Menutup aurat.
3) Kakbah berada di sebelah kiri orang yang mengelilinginya.
4) Memulai tawaf dari arah hajar aswad (batu hitam) yang terletak di salah satu pojok di luar Kakbah.

Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam yaitu seperti berikut ini.

a) Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah
b) Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun haji
c) Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari rida Allah.
d) Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar.
e) Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekah

Sa’i

Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa (keterangan lihat QS Al Baqarah: 158). Syarat-syarat sa’i adalah sebagai berikut.
1) Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa.
2) Dilakukan sebanyak tujuh kali.
3) Melakukan sa’i setelah tawaf qudum.

Tahalul

Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji, beralasan karena tidak dapat diganti dengan penyembelihan.

Tertib.

Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.

Wajib Haji

Wajib haji ada tujuh macam, yakni sebagai berikut.
a. Ihram mulai dari miqat.
b. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji.
c. Melempar Jumratul Aqabah.
d. Melempar tiga jumrah yakni.

1. jumrah ula,
2. jumrah wusta, dan
3. jumrah aqabah.
Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jumrah dilempar sebanyak 7 (tujuh) kali dengan batu kecil.

e. Bermalam di Mina.
f. Tawaf wada.
g. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah yaitu sebagai berikut.

1. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.
2. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita
3. Memotong kuku.
4. Membunuh hewan buruan.
5. Memakai wangi-wangian.
6. Hubungan suami isteri (bersetubuh)
7. Mengadakan aqad nikah (kawin atau mengawinkan).
8. Memotong rambut atau bulu badan yang lain.

Sebelum lanjut, kita simak bersama video berikut





Sunah Haji

Adapun sunah haji ada enam perkara, yakni sebagai berikut.
1. Cara mengerjakan haji dan umrah. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji dan umrah yaitu sebagai berikut.

  • Ifrad : melakukan haji lebih dahulu, kemudian barn umrah.
  • Tamattu : mendahulukan umrah, kemudian haji.
  • Qiran : ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama.

2. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai melempar jumrah aqabah pada Hari Raya Haji. (Idul Adha).
3. Berdoa setelah membaca talbiyah.
4. Berzikir sewaktu tawaf.
5. Salat dua rakaat sesudah tawaf.
6. Masuk ke Kakbah (Baitullah).

Adapun rukun dan wajib umrah lebih sedikit daripada haji, yakni sebagai berikut.

1. Rukun Umrah

a. Ihram disertai niat.
b. Tawaf atau mengelilingi Kakbah.
c. Sa’i lari-lari kecil antara Safa dan Marwa.
d. Bercukur atau memotong rambut minimal tiga helai.

2. Wajib Umrah

a. Ihram dari miqat yang terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
1) Miqat zamani (batas waktu) yakni dapat dilakukan sewaktu-waktu.
2) Miqat makani (batas mulai ihram) seperti halnya haji.
b. Menjaga diri dari larangan-larangan ihram yang jumlahnya sama dengan larangan haji.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Haji dan Umrah – Hukum, Syarat, Rukun, Sunah Haji dan Umrah. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Setelah mempelajari semua materi tersebut, silahkan dikerjakan kuis berikut ini




ASMAUL HUSNA-LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT DENGAN NAMA-NYA




Yukkk sama-sama kita membaca Asmaul Husna


Pengertian

Pengertian Iman secara bahasa Arab adalah percaya, pengertian secara Istilah, iman kepada adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Jadi, pengertian Iman Kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanya, kemudian diakui dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan di dunia nyata.

Iman seseorang bisa dikatakan bagus dengan salah satunya beriman kepada Allah dari 3 aspek tadi. Unsur iman merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

 

Dalil Naqli Iman Kepada Allah

Adapun dalil Naqli untuk menguatkan penjelasan diatas : QS. Al-Baqarah 136

QS Al-Baqarah Ayat 163

Artinya :

“Dan Tuhan itu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah : 163).

Fungsi

1. Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan membuat kita masih hidup sampai sekarang. Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah

2. Menambah Ketaatan

Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kAllah

3. Menentramkan Hati

Dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu mengingat Allah, dan membuat hati mereka tentram karenanya

4. Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat

Dalam Quran Surah Al-Mukminin, Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”

5. Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup

Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram, hidup pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah diselesaikan karena Allah akan membantunya.

Sifat Wajib Bagi Allah

Selain memahami fungsi Iman kepada Allah kita juga harus memahami sifat wajib bagi Allah, yaitu :

1. Sifat Wujud

Kita menyadari bahwa Allah SWT itu ada dengan cara melihat lingkungan alam sekitar. Adanya semua benda di bumi pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.

2. Sifat Qidam

Artinya adalah terdahulu, Allah adalah sang maha pencipta ( Khalik )

3. Sifat Baqa

Allah SWT memiliki sifat kekal dan tetap ada selama-lamanya.

4. Sifat Mukhlafatul Lilhawaditsi

Artinya bahwa Allah berbeda dengan semua makhluknya dalam semua hal.

5. Sifat Qiyamuhu Binafsihi

Yaitu bahwa Allah SWT maha berdiri sendiri. Sesuai dengan bunyi Q.S Ali Imran ayat 2 yang berarti :

“ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya”

Contoh Perilaku


Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

  1. Mendirikan Sholat
  2. Menafkahkan sebagian rezeki
  3. Beriman Kepada Kita Allah
  4. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
  5. Selalu berbuat kebajikan
  6. Mampu menahan amarah
  7. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
  8. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
  9. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
  10. Mempercayai dengan benar rukum iman

Contoh-contoh lain masih banyak lagi silahkan kalian tulis sendiri dan kembangkan 

Untuk menambah khazanah pengetahuan tentang Iman Kepada Allah dan Asmaul husna bisa di klik tautan berikut

Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna

Simaklah video berikut ini!






Berikan komentar dan tanggapanmu


Mari kita pelajari 4 Asmaul Husna!

AL ALIM, AL KHABIR, AS SAMI' dan AL BASHIR


Secara harfiah iman berarti percaya, sedangkan menurut istilah, iman berarti percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan perbuatan. Tanda-tanda keimanan dalam diri seseorang dapa terlihat dari amal perbuatan yang dikerjakan karena kepribadian diri seseorang merupakan pancaran dari iman yang ada di dalam diri seseorang. Iman kepada Allah Swt. merupakan pokok dari seluruh iman yang tergabung dalam rukun iman. Dengan demikian, keimanan kepada Allah Swt. harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang. Sebab jika iman kepada Allah Swt. tidak tertanam dengan benar, kekeliruan ini akan berlanjut terhadap keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta qadla’ dan qadar-Nya. Allah Swt. berfirman:


Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar namanama indah itu dengan sebutan al-Asmaul Husna.

Asmaul Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya:


Mari kita simak power point berikut ini






AL ALIM

Al- Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. 

AL KHABIR

Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satu pun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran.


AS SAMI'

As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan.


AL BASHIR

Al-Bashir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau.


Kuis Asmaul Husna


PEMETAAN MATERI

PEMETAAN MATERI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP

TAHUN 2022/2023

No

Kelas/

Semester

Materi Pokok

Nomor

KD

Alokasi

Waktu

Ket.

1.        

IX / Ganjil

1.    Q.S. Az-Zumar/39: 53, Q.S. An-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 tentang optimis, ikhtiar, dan tawakal serta Hadis terkait.

1.1, 2.1, 3.1,

 4.1.1  4.1.2

4.1.3

 

 

2.  Iman kepada Hari Akhir.

1.3, 2.3,

3.3, 4.3

 

 

3.    Jujur dan Menepati Janji.

1.5, 2.5,

3.5, 4.5

 

Dihapus

4.    Berbakti dan taat kepada orang tua dan guru

1.6   2.6

3.6   4.6

 

Dihapus

5.    Memahami Ketentuan Zakat.

1.8, 2.8

3.8, 4.8

 

 

6.    Haji dan Umroh

1.9, 2.9

3.9, 4.9

 

 

7.    Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara.

1.12, 2.12, 3.12, 4.12

 

 

JUMLAH

 

 

 

2.

IX / GENAP

1.    Q.S. Al-Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan Hadis terkait.

1.2  2.2

3.2  4.2.1  4.2.2 4.2.3

 

 

 

 

2.    Iman kepada qada dan qadar.

1.4, 2.4

3.4, 4.4

 

 

 

 

3.    Makna Tata Krama, Sopan Santun, dan Rasa Malu

1.7   2.7

3.7   4.7

 

 

 

 

4.    Ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam.

1.10  2.10, 3.10  4.10

 

Digabung

 

 

5.    Aqiqah dan Qurban.

1.11  2.11 3.1  4.11

 

 

 

6.    Sejarah Tradisi Islam di Nusantara

1.13  2.13 3.13  4.13

 

 

JUMLAH

 

 

 

Tamansari,      Juli   2022

Guru Pendidikan Agama Islam

 

 

 

 

An An Siti Farihah, M. Pd

Muamalah dan Riba

  Muamalah adalah aktivitas perbuatan manusia dalam melakukan interaksi dengan sesama manusia. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk...